Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang kita kenal dengan singkatan UIN Jakarta, merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang mengikuti Seleksi SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) pada Tahun Akademik 2021/2022. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menawarkan berbagai program studi (jurusan), pada berbagai fakultas yang terdapat di PTN tersebut.
Secara nasional hasil dari Seleksi SBMPTN tersebut akan diumumkan oleh Panitia SBMPTN 2021 yakni LTMPT yang merupakan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi penyelenggara tes masuk Perguruan Tinggi bagi calon mahasiswa baru berdasarkan kesetaraan, keadilan, fleksibilitas, efisiensi, serta akuntabel. LTMPT merupakan lembaga penyelenggara tes masuk Perguruan Tinggi (PT) bagi calon mahasiswa baru secara terstruktur dan terukur.
LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi) yang berkantor di Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Pintu I Senayan, Jakarta menjadwalkan Pengumuman Kelulusan Seleksi Sbmptn Tahun Akademik 2021/2022 secara online pada Hari Senin, tanggal 14 Juni yang dapat dicek (dilihat) pada tanggal 14 Juni 2021 Pukul 15.00 WIB pada Laman Resmi Pengumuman Kelulusan Seleksi Sbmptn yaitu : pengumuman-sbmptn.ltmpt.ac.id atau bisa dicek (dilihat) pada pada Laman Resmi PTN Mirror.
Selanjutnya untuk adik-adik yang memilih salah satu atau semua program studi (jurusan) yang ditawarkan oleh Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, apabila terdapat kendala untuk mengakses Laman pengumuman-sbmptn.ltmpt.ac.id, bisa dicoba untuk membuka Laman Resmi PTN Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada Laman uinjkt.ac.id. Bahkan adik-adik yang kurang yakin dengan status kelulusannya pun boleh-boleh saja untuk mengeceknya di Situs Resmi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yakni uinjkt.ac.id.
Mudah-mudahan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) bisa benar-benar mendapatkan calon mahasiswa baru yang diperkirakan mempunyai keberhasilan studi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta). Selain itu kita semua tentunya berharap bahwa masyarakat akan mendapat kenyamanan dan kemanfaatan yang lebih, dengan kata lain masyarakat Indonesia dengan seleksi SBMPTN ini akan mendapatkan kenyamana dan kemanfaatan yang lebih, karena Penerimaan mahasiswa baru Program Sarjana pada PTN diselenggarakan dengan prinsip Adil, Akuntabel, Fleksibel, Efisien, serta Transparan.
Prinsip Adil yaitu tidak membedakan agama, suku, ras, jenis kelamin, umur, kedudukan sosial, kondisi fisik, dan tingkat kemampuan ekonomi calon mahasiswa, dengan tetap memperhatikan potensi dan prestasi akademik calon mahasiswa dan kekhususan Program Studi di PTN yang bersangkutan. Prinsip Akuntabel, yaitu dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas. Prinsip Fleksibel, yaitu pelaksanaan TPS diselenggarakan beberapa kali dan setiap calon mahasiswa dapat menempuh lebih dari satu kali tes. Prinsip Efisien, yaitu penyelenggaraan tes masuk PTN menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, pelibatan sumber daya manusia, dan fleksibilitas waktu; dan Prinsip Transparan, yaitu pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru PTN dilakukan secara terbuka dan hasil pelaksanaan dapat diakses secara mudah.
Sebagai informasi tambahan bahwa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 031 tahun 2002. UIN Jakarta berlokasi di Ibukota Indonesia : Jakarta. Sejarah pendirian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan mata rantai sejarah perkembangan perguruan tinggi Islam Indonesia dalam menjawab kebutuhan pendidikan tinggi Islam modern yang dimulai jauh sebelum Indonesia merdeka. Pada zaman penjajahan Belanda, Dr. Satiman Wirjosandjojo, salah seorang Muslim terpelajar, tercatat pernah berusaha mendirikan Pesantren Luhur sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam. Namun, usaha ini gagal karena hambatan dari pihak penjajah Belanda.
Lima tahun sebelum proklamasi kemerdekaan, Persatuan Guru Agama Islam (PGAI) di Padang mendirikan Sekolah Tinggi Islam (STI). STI hanya berjalan selama dua tahun (1940-1942) karena pendudukan Jepang. Umat Islam Indonesia tidak pernah berhenti menyuarakan pentingnya pendidikan tinggi Islam bagi kaum Muslim yang merupakan mayoritas pendudukan Indonesia. Pemerintah pendudukan Jepang kemudian menjanjikan kepada umat Islam untuk mendirikan Lembaga Pendidikan Tinggi Agama di Jakarta. Janji Jepang itu direspon tokoh-tokoh Muslim dengan membentuk yayasan dengan Muhammad Hatta sebagai ketua dan Muhammad Natsir sebagai sekretarisnya.
Pada 8 Juli 1945, bertepatan dengan 27 Rajab 1364, yayasan tersebut mendirikan Sekolah Tinggi Islam (STI). STI berkedudukan di Jakarta dan dipimpin oleh Abdul Kahar Mudzakkir. Beberapa tokoh Muslim lain ikut berjasa dalam proses pendirian dan pengembangan STI. Mereka antara lain Drs. Muhammad Hatta, KH. Kahar Mudzakkir, KH. Wahid Hasyim, KH. Mas Mansur, KH. Fathurrahman Kafrawi, dan Farid Ma’ruf. Pada 1946, STI dipindahkan ke Yogyakarta mengikuti kepindahan Ibukota Negara dari Jakarta ke Yogyakarta. Sejalan dengan perkembangan STI yang semakin besar, pada 22 Maret 1948 nama STI diubah menjadi Universitas Islam Indonesia (UII) dengan penambahan fakultas-fakulta baru. Sampai dengan 1948, UII memiliki empat fakultas, yaitu (1) Fakultas Agama, (2) Fakultas Hukum, (3) Fakultas Ekonomi, dan (4) Fakultas Pendidikan.
Kebutuhan akan tenaga fungsional di Departemen Agama menjadi latar belakang penting berdirinya perguruan tinggi agama Islam. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Fakultas Agama UII dipisahkan dan ditransformasikan menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) dan—sesuai dengan namanya—bersastus negeri. Perubahan ini didasarkan kepada Peraturan Pemerintah (PP) No. 34 tahun 1950. Dalam konsideran disebutkan bahwa PTAIN bertujuan memberikan pengajaran studi Islam tingkat tinggi dan menjadi pusat pengembangan serta pendalaman ilmu pengetahuan agama Islam. Berdasarkan PP tersebut, hari jadi PTAIN ditetapkan pada 26 September 1950. PTAIN dipimpin KH. Muhammad Adnan dengan data jumlah mahasiswa per 1951 sebanyak 67 orang. Pada periode tersebut PTAIN memiliki tiga jurusan, yaitu Jurusan Tarbiyah, Jurusan Qadla (Syari’ah) dan Jurusan Dakwah.
Semoga artikel panduan Pengumuman Kelulusan Seleksi Sbmptn Tahun Akademik 2021/2022 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) ini bisa membantu pada pihak-pihak yang berkepentingan terutama para siswa peserta Sbmptn Tahun Akademik 2021/2022, Amin Ya Allah Ya Rabbal 'Alamin!
Sumber:
- uinjkt.ac.id
- ltmpt.ac.id
- ujiantulis.com
- programstudi.com
- banpt.id
- pendidikandokter.com
- kedokteran.net
- seleksimandiri.com
- banpt.blogspot.com





